Selasa, 06 Juli 2010
Sindrom Golda Meir
9:31 AM |
Diposting oleh
Yeti Widayanti |
Edit Entri
Ini merupakan penyakit langka yang hanya menjangkiti orang Yahudi.
Golda Meir merupakan warga Amerika Serikat yang hijrah ke 'Tanah yang dijanjikan' (Palestina) pada 1921 akibat tergila-gila dengan 'mimpi-mimpi zionis'. Saat itu, belum ada 'negara' Israel seperti sekarang ini. Saat itu, wanita ini pula yang turut berperan 'melahirkan' Israel pada 1948.
Karir pemerintahannya pun cemerlang. Ia tercatat pernah menjadi duta besar Israel untuk Rusia (1949), Menteri Tenaga Kerja (1949-1956), Menteri Luar Negeri (1956-1966) dan Perdana Menteri (1969-1974). Di tahun 1968, saat menjadi perdana menteri, ia mempertegas paham kebenciannya, bahwa 'tidak ada yang namanya rakyat Palestina'. Pengakuannya yang mengejutkan ini pernah dimuat pada koran-koran Israel pada 25 Oktober 1972.
Pasalnya, paham itu lahir akibat seringnya Meir terbangun dari mimpi-mimpi buruk yang menyesakkan dada dan membuatnya berkeringat dingin sepanjang menduduki kursi perdana menteri. Meir kerap terbangun dari tidurnya dan bertanya-tanya, "Berapa lagi bayi Palestina yang lahir hari ini?'
Mimpi buruk inilah yang kemudian menjelma menjadi aliran politik 'menyerang' dan kerap menjadi kebijakan politik luar negeri Israel terhadap tetangganya, Palestina. Akibat sindrom inilah, pecah perlawanan rakyat Palestina pada 1987 yang dikenal dengan gerakan intifadhah I.
Sindrom Golda Meir kembali diteruskan perdana menteri berikutnya, Ariel Sharon saat menjabat sebagai perdana menteri pada Februari 2001. Setelah terpilih, Sharon langsung nyekar ke makam Golda Meir dan berjanji akan mengakhiri mimpi buruk yang pernah menghinggapi wanita itu.
Benar saja, kebijakan Sharon sangat brutal dan lebih menyerang. Sharon menanamkan kebencian kepada anak-anak Israel dengan menjejalkan paham itu pda buku, komik, microfilm dan video di banyak perpustakaan sekolah sampai perpustakaan umum.
Hasilnya, sebuah studi yang dilakukan Ary Syeraby dari London Institute for Economic Studies menyimpulkan kebrutalan itu. Ary yang merupakan perwira pada satuan antiteroris angkatan bersenjata Israel meminta 84 anak usia sekolah dasar di Israel mengirimkan surat kepada teman seusia mereka di Palestina.
Surat itu dibuat, seolah-olah akan sampai ke alamat bocah Palestina. Hasilnya? Sungguh mencengangkan dan membuat miris hati yang membacanya. Surat-surat ini sempat dipublikasikan harian Maarev pada 26 Agustus 2001. Salah satu surat itu antara lain ditulis seorang putri delapan tahun kepada teman putrinya di Palestina :
Sharon akan membunuh kalian dan penduduk kampung ... dan jari-jari kalian dengan api. Keluarlah dari dekat rumah kami wahai monyet betina. Kenapa kalian tidak kembali ke tempat di mana kalian datang? Kenapa kalian mau mencuri tanah dan rumah kami? Saya persembahkan untukmu gambar ini supaya kamu tahu apa yang akan dilakukan Sharon pada kalian. Ha...ha...ha...
Gambar yang ditunjukkan bocah itu tidak lain adalah gambar Sharon dengan kedua tangannya membawa dua kepala anak Palestina yang berlumuran darah.
Inilah yang dimaksud dengan sindrom Golda Meir, sebuah sindrom kebencian yang diturunkan kepada anak-anak Israel untuk memusuhi rakyat Palestina. Kebencian ini kemudian dilegitimasi melalui kebijakan pemerintah Israel yang biadab dan brutal dengan membunuh rakyat Palestina, tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan wanita.
(Sumber : Sabili edisi 8 Juli 2010)
Golda Meir merupakan warga Amerika Serikat yang hijrah ke 'Tanah yang dijanjikan' (Palestina) pada 1921 akibat tergila-gila dengan 'mimpi-mimpi zionis'. Saat itu, belum ada 'negara' Israel seperti sekarang ini. Saat itu, wanita ini pula yang turut berperan 'melahirkan' Israel pada 1948.
Karir pemerintahannya pun cemerlang. Ia tercatat pernah menjadi duta besar Israel untuk Rusia (1949), Menteri Tenaga Kerja (1949-1956), Menteri Luar Negeri (1956-1966) dan Perdana Menteri (1969-1974). Di tahun 1968, saat menjadi perdana menteri, ia mempertegas paham kebenciannya, bahwa 'tidak ada yang namanya rakyat Palestina'. Pengakuannya yang mengejutkan ini pernah dimuat pada koran-koran Israel pada 25 Oktober 1972.
Pasalnya, paham itu lahir akibat seringnya Meir terbangun dari mimpi-mimpi buruk yang menyesakkan dada dan membuatnya berkeringat dingin sepanjang menduduki kursi perdana menteri. Meir kerap terbangun dari tidurnya dan bertanya-tanya, "Berapa lagi bayi Palestina yang lahir hari ini?'
Mimpi buruk inilah yang kemudian menjelma menjadi aliran politik 'menyerang' dan kerap menjadi kebijakan politik luar negeri Israel terhadap tetangganya, Palestina. Akibat sindrom inilah, pecah perlawanan rakyat Palestina pada 1987 yang dikenal dengan gerakan intifadhah I.
Sindrom Golda Meir kembali diteruskan perdana menteri berikutnya, Ariel Sharon saat menjabat sebagai perdana menteri pada Februari 2001. Setelah terpilih, Sharon langsung nyekar ke makam Golda Meir dan berjanji akan mengakhiri mimpi buruk yang pernah menghinggapi wanita itu.
Benar saja, kebijakan Sharon sangat brutal dan lebih menyerang. Sharon menanamkan kebencian kepada anak-anak Israel dengan menjejalkan paham itu pda buku, komik, microfilm dan video di banyak perpustakaan sekolah sampai perpustakaan umum.
Hasilnya, sebuah studi yang dilakukan Ary Syeraby dari London Institute for Economic Studies menyimpulkan kebrutalan itu. Ary yang merupakan perwira pada satuan antiteroris angkatan bersenjata Israel meminta 84 anak usia sekolah dasar di Israel mengirimkan surat kepada teman seusia mereka di Palestina.
Surat itu dibuat, seolah-olah akan sampai ke alamat bocah Palestina. Hasilnya? Sungguh mencengangkan dan membuat miris hati yang membacanya. Surat-surat ini sempat dipublikasikan harian Maarev pada 26 Agustus 2001. Salah satu surat itu antara lain ditulis seorang putri delapan tahun kepada teman putrinya di Palestina :
Sharon akan membunuh kalian dan penduduk kampung ... dan jari-jari kalian dengan api. Keluarlah dari dekat rumah kami wahai monyet betina. Kenapa kalian tidak kembali ke tempat di mana kalian datang? Kenapa kalian mau mencuri tanah dan rumah kami? Saya persembahkan untukmu gambar ini supaya kamu tahu apa yang akan dilakukan Sharon pada kalian. Ha...ha...ha...
Gambar yang ditunjukkan bocah itu tidak lain adalah gambar Sharon dengan kedua tangannya membawa dua kepala anak Palestina yang berlumuran darah.
Inilah yang dimaksud dengan sindrom Golda Meir, sebuah sindrom kebencian yang diturunkan kepada anak-anak Israel untuk memusuhi rakyat Palestina. Kebencian ini kemudian dilegitimasi melalui kebijakan pemerintah Israel yang biadab dan brutal dengan membunuh rakyat Palestina, tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan wanita.
(Sumber : Sabili edisi 8 Juli 2010)
Label:
Dunia Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
-
▼
2010
(65)
-
▼
Juli
(22)
- Haji Yusuf Amin, Kisah Sukses Penjual Gorengan Cen...
- Ayo Berhenti Merokok
- Bahaya Merokok
- Hukum Merokok
- TAUFIQ ISMAIL, Jalan Indah Nan Berliku Sang Penyair
- Perempuan Berbudi Pekerti
- LSM Ummi Maktum Voice
- Disayang Gusti Allah
- Presidenku
- Tentang Rasa
- "Untuk Acah"
- Bandung Hujan Lagi
- Harapan
- Kejadian Misterius di Perang Gaza
- Mouseless, Si Tikus Ajaib
- Hasil Akhir Dari Laga Piala Dunia 2010
- Ilmuwan Temukan Zat Penekan Rasa Lapar
- Cut Tari Ditetapkan Sebagai Tersangka
- Diet Cara Sehat
- Sindrom Golda Meir
- Apakah Anda Seorang Penderita Gangguan Kecemasan B...
- Puisi Cintaku
-
▼
Juli
(22)
Blog Sahabat
-
Cara Cek Online Keaslian Sertifikat Vaksin Meningitis4 tahun yang lalu
-
CATATAN KECIL SEORANG WANITA8 tahun yang lalu
-
Cornelius Geddy Berharap Bisa Perkuat PSIS Semarang9 tahun yang lalu
-
-
Inilah 5 Jam Tangan Pintar Terbaik di Tahun 20149 tahun yang lalu
-
Pendaftaran CPNS Diundur Sampai 7 September 201410 tahun yang lalu
-
Tas Indian Kulit Asli11 tahun yang lalu
-
Harlem Shake11 tahun yang lalu
-
Rambut Siwi Temple11 tahun yang lalu
-
11 Bagian Tubuh yang Bisa Berakibat Fatal Bila Dipukul12 tahun yang lalu
-
Angry Birds Hadir di Facebook12 tahun yang lalu
-
Internet Download Mnager 6.07 build 913 tahun yang lalu
-
Kiper-kiper Terbaik Sepanjang Masa13 tahun yang lalu
-
Membuat Form Transparan dengan Visual Basic14 tahun yang lalu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
zeffa09. Diberdayakan oleh Blogger.
Category
- Alamku (2)
- Berita selebritis (1)
- Bisnis Online (12)
- Curhat (2)
- Dunia (2)
- Dunia Islam (8)
- Inspirasi (9)
- Jokes (1)
- Keluarga (4)
- Kesehatan (10)
- Lirik lagu (2)
- Mario Teguh (2)
- Negeriku (23)
- Olahraga (8)
- Pendidikan (2)
- Puisiku (2)
- Renungan (13)
- SWOM (1)
- Teknologi (14)
- UMV (1)
2 komentar:
sebuah sindrom yang menanamkan kebencian rakyat zionis kepada rakyat palestin,kita hanya bisa mendo'akan semoga rakyat palestin selalu dalam lindungan Allah swt..
Allah tidak akan meninggalkan hambaNya yang bertaqwa.
Posting Komentar