[Close]

.


Senin, 26 Juli 2010

Perempuan Berbudi Pekerti

Suatu hari Rasulullah saw bertanya kepada Fatimah, "Maukah engkau menjadi seorang perempuan yang baik budi dan istri yang dicintai suami"? Fatimah mengiyakannya. Ia pun meminta Fatimah menemui perempuan bernama muthi'ah dan memintanya meneladani keluhuran budi pekertinya.

Saat di rumah Muthi'ah, tanpa sengaja Fatimah melihat sehelai handuk kecil, kipas dan sebilah rotan di ruangan itu.

"Buat apa ketiga benda itu, Muthi'ah?' tanya Fatimah.

Ia pun bercerita. "Engkau tahu Fatimah, suamiku seorang pekerja keras memeras keringat dari hari ke hari. Aku sangat sayang dan hormat kepadanya. Begitu kulihat ia pulang kerja, cepat-cepat kusambut kedatangannya. Ku buka bajunya, kulap tubuhnya dengan handuk kecil ini hingga kering keringatnya. Ia pun berbaring di tempat tidur melepas lelah. Lalu kukipasi dia hingga hilang lelahnya atau tertidur pulas".

"Sungguh luar biasa pekertimu, Muthi'ah", komentar Fatimah. "Lalu untuk apa rotan itu?"

"Setelah itu, aku kemudian berpakaian semenarik mungkin untuknya. Sesudah ia bangun dan mandi, kusiapkan pula makanan dan minuman untuknya. Setelah semuanya selesai, aku bertanya padanya. Oh kakanda, bilamana pelayananku sebagai istri dan masakanku tidak berkenan di hatimu, aku ikhlas menerima hukuman. Pukullah diriku dengan rotan ini dan sebutlah kesalahanku agar tidak kuulang".

"Seringkah engkau dipukul olehnya, wahai Muthi'ah?" tanya Fatimah berdebar-debar mendengar keterangan Muthi'ah yang mengagumka itu.

"Tidak pernah, Fatimah. Bukan rotan yang diambilnya justru akulah yang ditarik dan didekapnya panuh kemesraan".

Oleh Eman Mulyatman (Sabili)

1 komentar:

Yusie mengatakan...

Hmmmmmm......ngak suka rotan tp suka "didekapnya panuh kemesraan"

Posting Komentar

Blog Sahabat

zeffa09. Diberdayakan oleh Blogger.

Category

Followers

© Copyright 2010 Long Life Education is proudly powered by blogger.com