[Close]

.


Rabu, 30 Juni 2010

Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan



Umumnya pendidikan diidentikkan dengan suatu lembaga pendidikan formal seperti TK, SD, SMP, SMU, Perguruan Tinggi; dan lembaga pendidikan nonformal seperti PAUD, Paket A-C, lembaga-lembaga kursus juga keaksaraan fungsional (KF). Padahal sesungguhnya, pendidikan itu tidak hanya didapatkan dari sebuah lembaga pendidikan. Lebih luas lagi, seluruh fase kehidupan di jagat raya ini adalah proses pendidikan bagi manusia yang mau berfikir. Sejak dalam rahim sang bunda, seorang bayi telah belajar banyak hal. Seperti merasakan, bergerak, melihat juga mendengar. Begitupun ketika lahir ke dunia, secara refleks bayi belajar bernafas, menangis, menyusu, seiring perkembangannya kemudian belajar berjalan, melompat, berbicara, dan sebagainya.


Definisi Pendidikan

Menurut Ki Hajar Dewantara 
Pendidikan yaitu daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Ki Hajar Dewantara menekankan pendidikan pada anak agar supaya ketika dewasa bisa hidup selaras dengan alam dan masyarakatnya. Jadi objek pendidikan di sini adalah anak-anak.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.
Dalam pengertian ini, pendidikan dilakukan oleh suatu pihak (seorang/sekelompok orang/lembaga pendidikan) kepada seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut UU SISDIKNAS No.20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dalam pengertian ini, pendidikan merupakan suatu upaya yang berkesinambungan melalui pembelajaran yang dilakukan oleh suatu pihak (pemerintah melalui lembaga pendidikan) kepada peserta didik.


Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan mendidik dilakukan oleh satu pihak sebagai pendidik kepada pihak lain sebagai peserta didik. Tidak ada yang mencakup pendidikan dari satu orang kepada dirinya sendiri. Mengapa demikian? Mengapa pendidikan yang digembor-gemborkan di Indonesia hanya ditujukan ada pendidikan dalam lingkup yang sempit. Padahal pendidikan itu begitu luas. Seperti yang dipaparkan oleh para ahli barat sebagai berikut.

H. Horne
Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

Jhon Dewey (seorang filsuf dari Amerika Serikat, 1859-1952)
Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.

Kedua tokoh tersebut mendefinisikan pendidikan secara lebih luas. Menurut Horne, pendidikan merupakan proses yang terjadi secara terus menerus (abadi). Sedangkan menurut Dewey, pendidikan merupakan proses pembaharuan makna pengalaman yang terjadi dalam proses kehidupan. 

Bila digabungkan secara sederhana dari semua definisi pendidikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan bisa diartikan sebagai proses pembaharuan makna pengalaman yang dilakukan secara terus menerus (abadi) menuju kesempurnaan hidup.

Dalam prakteknya, pendidikan bisa dilakukan oleh siapa saja kepada siapa saja. Seseorang bisa mendidik saudara, keluarga, teman, tetangga bahkan orang yang tak dikenal sekalipun. Dalam pengertian ini, pendidikan tidak harus bersifat terus menerus dari satu pihak kepada pihak lain. Tapi lebih menekankan suatu perbuatan yang bisa memberikan makna yang mendalam dan memberi pengaruh yang kuat sebagai titik tolak perkembangan atau perbaikan di masa yang akan datang. 

Long Life Education

Long life education atau pendidikan sepanjang hayat biasa diasumsikan sebagai pendidikan yang terus menerus hingga seseorang mendapatkan gelar yang banyak di belakang namanya. Dari Sarjana sampai Profesor bahkan dari berbagai bidang ilmu. Yang demikian ini mungkin benar menunjukkan pendidikan sepanjang hayat. Tapi tentunya tidak semua orang bisa mencapainya. 

Dalam pengertian lebih luas, long life education tidak menuntut adanya lembaga pendidikan. Rasulullah pun memerintahkan umatnya untuk menimba ilmu sampai akhir hayat. Sehingga mencari ilmu tidaklah harus dari bangku pendidikan saja. Keluarga dan masyarakat adalah sarana pendidikan yang paling mendasar. Dalam keluarga, disadari atau tidak, orang tua secara perlahan menanamkan dasar-dasar kepribadian anak. Semua pengalaman interaksi anak dengan orang tuanya direkam dalam otak kecil anak yang akan membentuk kepribadian anak hingga dewasa. Bila orang tua memperlakukan anak secara positif, maka anak akan memiliki kepribadian yang positif juga. Sebaliknya, bila perlakuan orang tua negatif, maka anak akan sulit menemukan jati dirinya dan memiliki citra diri yang negatif pula. Memasuki lingkungan masyarakat, seorang anak akan mulai mendapatkan pengalaman-pengalaman baru. Setelah dewasa, seorang manusia akan melakukan interaksi yang lebih luas dalam masyarakat. Maka semakin banyak hal yang dipelajari yang dapat mempengaruhi pola pikir dan sudut pandang orang tersebut. Setiap peristiwa dan kejadian yang dialami adalah sumber belajar bagi orang-orang yang mampu dan mau mengambil pelajaran. 


Kesimpulannya, marilah kita jadikan setiap pengalaman menjadi sebuah pelajaran positif yang membuat kita beranjak dan meningkatkan kualitas diri kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Sungguh rugi orang yang melewati banyak hal tanpa mengambil pelajaran darinya. Peristiwa apapun, baik atau buruk, menyenangkan atau menyakitkan, pasti ada hikmah dibaliknya. Tak kan pernah ada alasan bagi kita untuk berhenti mensyukuri semua anugerah Allah yang begitu besar ini  yang bahkan kadang kita tak menyadarinya. Alhamdulillah. 




Tuliskan artikel/script anda yang akan dibuat spoiler disini













7 komentar:

Anonim mengatakan...

dalam ajaran agama kita dan mungkin agama lain,sangat d anjurkan untuk belajar sepanjang hayat kita..mungkin semenjak kita lahir sampai maut menghampiri..

Yeti Widayanti mengatakan...

Iya betul, sbnrnya aq ingin mengupas secara lebih luas. tp ternyata kemampuan narasi dan bahan yg kumiliki msh kurang..hehehe

Anonim mengatakan...

narasinya udah cukup ok,tinggal d kembangkan aja..soal bahan kan bisa d dapat dari buku misalnya..

Yeti Widayanti mengatakan...

Makasih...:)

Anonim mengatakan...

bagi saya pendidikan merupakan acara ritual,,,ritual yang mahal!!

Yeti Widayanti mengatakan...

Hahaha...pendapat yg bagus! aq suka..:D

suaraterbaru mengatakan...

terima kasih...
kunjungan balik ditunggu...
suaraterbaru
djblackersz
Contoh Kata Pengantar
Senam Aerobik
Kata Kata Bijak

Posting Komentar

Blog Sahabat

zeffa09. Diberdayakan oleh Blogger.

Category

Followers

© Copyright 2010 Long Life Education is proudly powered by blogger.com